Mengenal Tanaman Hias di Dunia Pertanian

kebun tanaman hias

Tanaman hias dalam pembahasan pertanian hanya sekedar sampingan, bukan mata kuliah utama bagi yang pernah belajar di jurusan pertanian. Dalam dunia pertanian tanaman utama yang dipelajari adalah tanaman pokok yaitu kebutuhan pangan, buah dan tanaman industri. Hal itu kerena yang paling dibutuhkan adalah ketiga hal tersebut mempunyai skala tanam paling besar dalam kehidupan bercocok tanam.

Yang banyak diketahui adalah jenis tanaman hias bunga sudah lama menjadi nilai komersil yang menjanjikan meskipun pada umumnya ditanam pada perkebunan skala kecil untuk memenuhi kebutuhan tersier untuk bunga hadiah dan ucapan.

Tanaman hias bisa mencakup semua tumbuhan, baik berbentuk terna, merambat, semak, perdu, ataupun pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai komponen taman, kebun rumah, penghias ruangan, upacara, komponen riasan/busana, atau sebagai komponen karangan bunga. Bunga potong pun dapat dimasukkan sebagai tanaman hias.

Dalam konteks umum, tanaman hias adalah salah satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman hortikultura. Bagian yang dimanfaatkan orang tidak semata bunga, tetapi kesan keindahan yang dimunculkan oleh tanaman ini. Selain bunga (warna dan aroma), daun, buah, batang, bahkan pepagan dapat menjadi komponen yang dimanfaatkan. Sebagai contoh, beberapa ranting tumbuhan yang mengeluarkan aroma segar dapat diletakkan di ruangan untuk mengharumkan ruangan dapat menjadikannya sebagai tanaman hias.

Dalam arsitektur lansekap, bentuk dan penempatan tanaman hias menjadi pertimbangan yang penting. Isu lainnya yang penting dalam tanaman hias adalah habitat alami yang disukai tumbuhan tersebut serta bentuk tajuk yang dimilikinya. Dalam pengertian ini, tanaman hias dapat mencakup pula tanaman tepi jalan serta tanaman penaung (di ruang terbuka).

Jenis tanaman hias cukup banyak macamnya, yang terkenal dengan budidaya di pot, hidroponik, rambat, gantung dsb. Dalam membudidayakannya juga tidak mudah, membutuhkan teknik dan ilmu yang mendalam untuk menghasilkan bunga yang bagus.

Karena tanaman hias dikelompokkan berdasarkan fungsinya, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu tanaman sayuran, tanaman obat, atau tanaman buah menjadi tanaman hias, atau sebaliknya.

Tingkat Validitas Informasi dari Internet

Informasi di Internet di era jaman sekarang ini sangat mudah diperoleh dan banyak pilihannya jika kita mencarinya di google. Namun apakah semua informasi disana 100% valid atau bisa dipercaya, tergantung apa info nya. Karena itu seharusnya setiap pengguna internet harus tahu mana yang valid dan mana yang meragukan. Ada beberapa faktor untuk mengukur tingkat validitas macam-macam informasi di Internet antara lain

1. Info itu sendiri
Misalkan info alamat, jam buka suatu instansi/kantor bisa dinilai benar 99% karena sifatnya tidak menimbulkan beda pendapat atau beda pengetahuan antara stu dengan yang lain nya.

Sedangkan informasi tentang kesehatan/penyakit ini biasanya yang meragukan seringkali satu website dengan web yang lain menampilkan informasi yang serupa tanpa dasar yang jelas. Untuk meningkatkan tingkat validitas diperlukan;

2. Penulisan
Perlu diperhatikan bahwa jenis tulisan yang kita buka merupakan tulisan baik dari segi gaya bahasa, penataan dan kejelasannya bukan info copy paste atau karangan blogger saja.

3. Url
Url http/www perlu dicermati, bukan berarti jika dot com pasti valid dan blogspot/wordpress tidak valid atau sebaliknya. Url bukan parameter utama tapi bisa menjadi acuan jika mempunyai domain legalitas .ac.id (instansi pendidikan) go.id (instansi pemerintah Goverment) .org (organisasi) karena domain tersebut mempunyai syarat dalam membuat nya.

Sampai era digital seperti saat ini masih banyak orang yang menerima informasi di Internet mentah-mentah tapi juga ada yang belum mau atau belum percaya tentang informasi disana. Tapi juga banyak yang sudah sangat mahir memanfaatkan internet untuk menunjang kehidupan di era sekarang ini.

Opini Sektor Wisata di Indonesia

Indonesia mempunyai potensi wisata yang sangat besar, dengan letak strategis alam kepulauan dengan lautan yang luas. Kelebihan ini memberikan kekayaan keindahan pantai dan laut yang sering menjadi daya tarik utama wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Bisa dibilang Indonesia mempunyai pantai yang banyak dibanding dengan di negara Asia lainnya. Tetapi keindahan dan daya jual nya seringkali masih kalah dengan negara-negara lain, misal dibandingkan denganThailand dan Filiphina.  Semakin kesini seharusnya dikelola dengan baik.

Dahulu mungkin yang populer hanya pantai Parangtritis di Jogja, Pantai Ancol dan Pantai Kuta Bali, tapi sekarang muncul puluhan pantai-pantai dan resort yang semakin banyak dicari. Sebut saja daerah Lombok dan Papua yang memiliki resort pantai dengan air biru jernih yang sangat menawan untuk kegiatan snorkeling dan diving. Di Jakarta pun Kepuluan Seribu semakin ramai menjadi incaran para wisatawan.

Namun timbul masalah, watak orang Indonesia dalam berbisnis kurang memikirkan jangka panjang hanya mengejar keuntungan, dan suka ikut-ikutan menyebabkan persaingan yang tidak sehat menyebabkan menurunnya kualitas layanan dan kenyamanan pengunjung. Ini sebaiknya di kelola dengan rapi supaya kenyamanan menjadi prioritas utama.

Write by https://haloosista.wordpress.com/

Bisnis Bus Pariwisata

Bisnis wisata dan traveling akan selalu berhubungan dengan transtportasi dan yang paling terkenal adalah keberadaan bus pariwisata. Banyaknya bus pariwisata dalam kondisi baru dan kinclong menjadi pertanyaan saya, apakah perusahaan bus itu mendapatkan keuntungan yang banyak dan dapat balik modal dengan cepat? mungkin bus yang baru dan eksekutif menjadi syarat memenangkan persaingan mendapat minat pengguna jasa pariwisata saat ini. membeli sebuah bus pariwisata sendiri merupakan suatu yang sulit kalau kita tidak mempunyai modal yang cukup besar, karena harga bus sekitar 500 juta hingga 1,5 Milyar rupiah. Berlatar belakang bisnis travel bahwa bus pariwisata pasti dibutuhkan kebanyakan orang karena sekarang ini banyak orang yang ingin melakukan perjalanan jauh secara rombongan, baik dari teman sekantor ,orang sekampung bahkan dari sekolah sekolah kalau ada acara wisata atau perpisahan yang menggunakan besar kemungkinan akan menyewa bus pariwisata. Saya saringkali bertanya kepada teman saya berapa harga satu bus, perkiraan bahwa sehari semalam seharaga 2000.0000 hingga 4.000.000 dan dipotong bensin 1.500.000 untuk perjalanan satu hari. Berarti paling tidak perusahaan bus pariwisata bisa meraup untung paling tidak 1 juta sehari untuk melayani tour. Katakanlah jika setiap bus minimal berjalan 20 hari setiap bulan maka pendapatannya bisa mencapai 20 juta , 220 juta pertahun dan balik modal selama kurang dari 5 tahun. Ini perhitungan minimal Saat ini, bisnis bus pariwisata dan jenis transportasi lainnya sedang “booming” atau ramai karena berbagai jenis wisatawan termasuk wisatawan mancanegara banyak melakukan berbagai perjalanan ke berbagai objek wisata di Indonesia. Apalagi pada waktu akhir minggu atau liburan panjang banyak sekali orang, khususnya dalam bentuk rombongan keluarga, instansi perusahaan , atau kumpulan organisasi yang ingin berwisata ke berbagai destinasi atau daerah tujuan wisata, dan mereka sangat membutuhkan fasilitas transportasi yang dapat mengangkut orang banyak yaitu bis pariwisata. Sekarang ini keberadaan bis pariwisata semakin berkembang dan ini dapat dibuktikan dengan banyaknya perusahaan otobus yang menyediakan layanan bus pariwisata dengan bentuk yang fasilitas yang berbeda-beda sehingga dapat menarik banyak pelanggan yang ingin berwisata. Keberadaan bus pariwisata di setiap perusahaan otobus, dapat menjalin kerjasama dengan berbagai biro perjalanan wisata untuk membuat tour package atau paket wisata yang akan ditawarkan kepada pelanggannya, sehingga pendapatan perusahaan menjadi bertambah, apalagi bila PO bekerjasama dengan biro perjalanan wisata yang cukup terkenal serta banyak pelanggannya dan memiliki hubungan partnership dalam jangka waktu yang cukup lama.

Penjelasan Desa Wisata Menurut Wikipedia

Desa wisata menurut wikipedia adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. ( Nuryanti, Wiendu. 1993. Concept, Perspective and Challenges, makalah bagian dari Laporan Konferensi Internasional mengenai Pariwisata Budaya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal. 2-3)

wikipediaPrinsip dasar dari pengembangan desa wisata

  • Pengembangan fasilitas-fasilitas wisata dalam skala kecil beserta pelayanan di dalam atau dekat dengan desa.
  • Fasilitas-fasilitas dan pelayanan tersebut dimiliki dan dikerjakan oleh penduduk desa, salah satu bisa bekerja sama atau individu yang memiliki.
  • Pengembangan desa wisata didasarkan pada salah satu “sifat” budaya tradisional yang lekat pada suatu desa atau “sifat” atraksi yang dekat dengan alam dengan pengembangan desa sebagai pusat pelayanan bagi wisatawan yang mengunjungi kedua atraksi tersebut.

Komponen Utama Desa Wisata
Terdapat dua konsep yang utama dalam komponen desa wisata

1. Akomodasi : sebagian dari tempat tinggal para penduduk setempat dan atau unit-unit yang berkembang atas konsep tempat tinggal penduduk.

2. Atraksi : seluruh kehidupan keseharian penduduk setempat beserta setting fisik lokasi desa yang memungkinkan berintegrasinya wisatawan sebagai partisipasi aktif seperti : kursus tari, bahasa dan lain-lain yang spesifik.

Sedangkan Edward Inskeep, dalam Tourism Planning An Integrated and Sustainable Development Approach, hal. 166 memberikan definisi : Village Tourism, where small groups of tourist stay in or near traditional, often remote villages and learn about village life and the local environment. Inskeep : Wisata pedesaan dimana sekelompok kecil wisatawan tinggal dalam atau dekat dengan suasana tradisional, sering di desa-desa yang terpencil dan belajar tentang kehidupan pedesaan dan lingkungan setempat.

Kriteria Desa Wisata
Pada pendekatan ini diperlukan beberapa kriteria yaitu :

  • Atraksi wisata; yaitu semua yang mencakup alam, budaya dan hasil ciptaan manusia. Atraksi yang dipilih adalah yang paling menarik dan atraktif di desa.
  • Jarak Tempuh; adalah jarak tempuh dari kawasan wisata terutama tempat tinggal wisatawan dan juga jarak tempuh dari ibukota provinsi dan jarak dari ibukota kabupaten.
  • Besaran Desa; menyangkut masalah-masalah jumlah rumah, jumlah penduduk, karakteristik dan luas wilayah desa. Kriteria ini berkaitan dengan daya dukung kepariwisataan pada suatu desa.
  • Sistem Kepercayaan dan kemasyarakatan; merupakan aspek penting mengingat adanya aturan-aturan yang khusus pada komunitas sebuah desa. Perlu dipertimbangkan adalah agama yang menjadi mayoritas dan sistem kemasyarakatan yang ada.
  • Ketersediaan infrastruktur; meliputi fasilitas dan pelayanan transportasi, fasilitas listrik, air bersih, drainase, telepon dan sebagainya.

Masing-masing kriteria digunakan untuk melihat karakteristik utama suatu desa untuk kemudian menetukan apakah suatu desa akan menjadi desa dengan tipe berhenti sejenak, tipe one day trip atau tipe tinggal inap.

Pendekatan Fisik Pengembangan Desa Wisata

1. Pendekatan ini merupakan solusi yang umum dalam mengembangkan sebuah desa melalui sektor pariwisata dengan menggunakan standar-standar khusus dalam mengontrol perkembangan dan menerapkan aktivitas konservasi.

2. Mengonservasi sejumlah rumah yang memiliki nilai budaya dan arsitektur yang tinggi dan mengubah fungsi rumah tinggal menjadi sebuah museum desa untuk menghasilkan biaya untuk perawatan dari rumah tersebut.

Contoh pendekatan dari tipe pengembangan model ini adalah Desa Wisata di Koanara, Flores. Desa wisata yang terletak di daerah wisata Gunung Kelimutu ini mempunyai aset wisata budaya berupa rumah-rumah tinggal yang memiliki arsitektur yang khas. Dalam rangka mengkonservasi dan mempertahankan rumah-rumah tersebut, penduduk desa menempuh cara memuseumkan rumah tinggal penduduk yang masih ditinggali. Untuk mewadahi kegiatan wisata di daerah tersebut dibangun juga sarana wisata untuk wisatawan yang akan mendaki Gunung Kelimutu dengan fasilitas berstandar resor minimum dan kegiatan budaya lain.

3. Mengonservasi keseluruhan desa dan menyediakan lahan baru untuk menampung perkembangan penduduk desa tersebut dan sekaligus mengembangkan lahan tersebut sebagai area pariwisata dengan fasilitas-fasilitas wisata.

Contoh pendekatan pengembangan desa wisata jenis ini adalah Desa Wisata Sade, di Lombok.

4. Mengembangkan bentuk-bentuk akomodasi di dalam wilayah desa tersebut yang dioperasikan oleh penduduk desa tersebut sebagai industri skala kecil.
Contoh dari bentuk pengembangan ini adalah Desa wisata Wolotopo di Flores. Aset wisata di daerah ini sangat beragam antara lain : kerajinan tenun ikat, tarian adat, rumah-rumah tradisional dan pemandangan ke arah laut. Wisata di daerah ini dikembangkan dengan membangun sebuah perkampungan skala kecil di dalam lingkungan Desa Wolotopo yang menghadap ke laut dengan atraksi-atraksi budaya yang unik. Fasilitas-fasilitas wisata ini dikelola sendiri oleh penduduk desa setempat. Fasilitas wisata berupa akomodasi bagi wisatawan, restaurant, kolam renang, peragaan tenun ikat, plaza, kebun dan dermaga perahu boat.

Baca juga; Bisnis outbound dan training di Desa Wisata

Sumber: Wikipedia

Mengulas tentang Wisata Outbound dan Training

Apa sebenarnya arti wisata outbound dan training yang kini marak dipromosikan. Entah mulai kapan kegiatan itu mulai menjamur. Jika saya tanya, Kapan kamu tahu tentang kegiatan outbound atau mungkin orang tua Bapak atau Ibu kamu mendengar istilah outbound dan training. Tahun 2000 atau sudah sejak 1990 an, yang jelas kalau saya pribadi mulai tahun 2006 saat saya mengenalnya saat masih SMA. Pertanyaannya spakah setelah outbound para peserta akan mendapatkan training khusus atau sekedar hiburan?

desa wisata

Seperti yang kita tahu kegiatan ini berkedok atau memang benar-benar berlandaskan kebersamaan, kepemimpinan dan leadersip yang dikemas dalam kegiatan yang asik dan menyenangkan, atau sekedar wisata penghilang jenuh? jadi desa wisata semakin marak di tahun 2010 hingga sekarang, hal berawal dari kejenuhan rutinitas orang di kota yang dipenuhi dengan suasana bising dan macet. Dulunya kegiatan outbound identik dengan kegiatan anak-anak TK atau SD, tapi sekarang orang-orang tua sudah banyak yang ikut-ikutan. Mengapa? hal inilah yang menarik untuk saya ulas di sini.

Kembali pada yang saya jelaskan tadi ‘Kesibukan kerja, suasana kota, bising, macet, polusi” yang hal itu membuat jenuh bahkan stress orang-orang kawasan industri dan perkotaan. Tapi di desa lihatlah para petani mereka hidup sangat sehat dan jauh dari tingkat stress meskipun hasilnya pas-pas an.

Hal itulah yang menjadikan orang kota mulai melakukan kegiatan refresing di Desa, lihatlah mereka mencoba ikut memandikan kerbau, menanam padi, jalan-jalan di sungai yang hal itu adalah kegiatan sehari-hari orang kota. Baiknya muncullah desa-desa wisata yang menawarkan indahnya kehidupan Desa, sehingga banyak warga yang tinggalnya di desa bisa mendapatkan penghasilan lebih dari para pengunjung tadi.

Apa itu Outbound?
Sekarang sangat trend dengan kata outbound dan training di desa-desa wisata, apa sih hakekat outbound itu sendiri?

Kata outbound berasal dari pandangan dua suku kata dalam bahasa inggris Out Dan Bounderes yang berarti keluar dan batas sehingga dalam pengertian yang sesungguhnya outbound itu ialah keluar dari semua rutinintas sehari-hari agar dapat melihat diri kita dan team dari prespektif yang berbeda sehingga diharapkan bernilai positif dalam meningkatkan kinerja dan efektifitas kerja perorangan maupun kelompok dan terjadi kolaburasi yang solid dalam kerja team building dalam suatu wadah organisasi.

Apa itu Training?
Kegiatan training dalam outbound bertujuan membentuk pola pikir yang kreatif serta meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual dalam berinteraksi. Pengalaman ini akan terekam dan tinggal di pikiran peserta didik dalam rentang waktu yang cukup lama dan berdampak positif secara psikologis antara lain:

1. Menumbuhkan rasa percaya diri
2. Meningkatkan pemahaman tentang konsep diri
3. Meningkatkan harga diri
4. Meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru
5. meningkatkan keberanian untuk menguji kemampuan diri
6. memberikan sensasi positif saat mencoba hal baru
7. meningkatkan perasaan yang lebih sehat

Bisnis outbound yang menjamur
wisata sudah menjadi kebutuhan tersier yang wajib di kalangan masyarakat saat ini. Semakin tinggi tingkat kesibukan mereka maka semakin tinggi kemauan untuk berwisata. Lalu bermunculanlan lah agen, biro, pemandu wiasat yang memanfaatkan peluang ini. Bahkan sekarang banyak perusahaan yang bergerak di bidang Outbound dan training yang bisa meraup jutuan rupiah setiap kali penyelenggaraan. Tentu ini kabar baik semakin baik perekonomian dan penyebaran ekonomi hingga ke desa-desa.

Melihat model artikel di salah satu web ini menjadi contoh promosi melalui informasi beberapa tempat desa wisata di Jogja untuk outbound. Itulah publikasi kegiatan promosi dari jasa paket wisata outbound yang informatif dan profesional. Jika anda dalam posisi pekerja di perkotaan yang padat pada jam Senin – Sabtu, liburan adalah pilihan tepat. Bayangkan anda berlur bersama-sama rekan kerja atau keluarga berkeliling di keteduhan suasana desa. Para pelaku bisnis, pamong desa, dan masyarakat disitu terlihat bisa simbiosis mutualisme.

Bisnis Travel dan Wisata
Wisata Indonesia kini mulai terus meningkat popularitasnya yang mendorong mulai menjamur bisnis traveling yang hal ini terjadi di negara-negara maju sudah 30 tahun yang lalu. Indonesia bahkan kini menjadi negara dengan tujuan wisatawan yang besar dari pendatang mancanegara. Travel dan wisata sudah menjadi satu kesatuan layaknya tahu dan tempe. Para pegiat bisnis travel punya caranya sendiri-sendiri untuk meraup keuntungan dari para fakir wisata dan refresing. Nantinya juga merambah ke transportasi, penginapan, kuliner, handicraft, oleh-oleh.

Terakhir saya tidak membahas tentang wisata secara umum, kembali pada topik Outbound dan Training, Desa wisata, Suasana desa yang asri, hmmm sangat menarik yaaa?